Senin, 06 Agustus 2018

PERILAKU KONSUMEN


MAKALAH
KEPRIBADIAN KONSUMEN

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Perilaku Konsumen
Dosen Pengampu: Iwan Fahri Cahyadi, SP, MM
















Disusun Oleh :
1.      Istikomah                              (1420210084)

2.      Septia            na Rini                         (1420210239)




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM/ ES
                                      TAHUN AKADEMIK 2017/2018

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya kepribadian dapat dijelaskan sebagai karakteristik psikologi yang menentukan dan menggambarkan bagaimana seseorang merespon lingkungannya. Walaupan kepribadian cendrung konsisten dan bertahan lama. Tetapi dapat berubah dengan tiba-tiba sebagai respon terhadap berbagai peristiwa hidup yang utama maupun secara berangsur-angsur dari waktu ke waktu. Adapun pengetrian perilaku konsumen, yaitu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka.
Menganalisis perilaku konsumen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan. Kemampuan dalam menganalisis perilaku konsumen berarti keberhasilan dalam menyelami jiwa konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian berarti pula keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan toko dan pramuniaga dalam memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumen dan diri pribadinya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa difinnisi kepribadian konsumen?
2.      Apa saja teori keprinadian perilaku konsumen?
3.      Apa sajakah karakteristik kepribadian dan yang mempengaruhi perilaku konsumen?
4.      Bagaiman kepribadian hubungan merek dan perilaku konsumen ?



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kepribadian
Goldon Allport mendefinisikan personality/ kepribadian sebagai suatu organisasi dinamik dari sistem-sistem psikologis dalam individu yang menentukan penyesuaian unik  terhadap lingkungan.
Personality/ kepribadian merupakan keseluruhan dari tata cara seseorang beraksi, bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain. Secara umum, kepribadian seseorang ditentukan oleh tiga hal yang saling mendukung satu sama lain, dan merupakan satu kesatuan, yaitu:
a.       Generik atau keturunan 
b.      Lingkungan mulai budaya, lingkungan keluarga, sekolah, atau pergaulan.
c.       Situasi tertantu.
Masing-masing dari pengaruh tersebut menjadi penentu dari besar kecilnya perubahan kepribadian seseorang.[1] Dalam riset kepribadian seorang individu merupakan hasil keturunan ataukah lingkungan. Di tambah pula dewasa ketika mengijak dewasa terdapat tiga fakator yng mempengaruhi yaitu keturunan, lingkungan dan situasi. Dimana suatu situasi, jadi kepribadian seorang dewasa umumnya dianggap terbuat dari faktor keturunan maupun lingkunga, yang diperlunak oleh faktor situasi. [2]
Dalam batasan kepribadian yang dikemukakan diatas ada empat hal yang perlu diuaraiakan, yakni:
1.      Dianamis, berarti kepribadian bisa berubah.
2.      Organisasi sitem, ini mengandung pengertian bahwa kepribadian itu merupakan suatu keseluaruahan yang bulat.
3.      Psikophisis, ini berarti kepribadian tidak hanya bersifat fisik dan juga tidak bersiafat psikis tetapi meruapakan gabungan dari kedua sifat.
4.      Unik, ini berarti kepribadian anatara individu yang satu dan yang lain tidak ada yang sama.[3]
B.     Teori Kepribadian Perilaku Konsumen
1.      Teori Psikoanalis
Teori yang mencerminkan atas adanya suatu pandangan konflik dan perilaku manusia. Konsepsi tentang adanya manusia menurut kepercayaan orang barat secara ajek bermuala dari adanya konflik didalam tubuh manusia itu sendiri. Kepercaan ini secara tradisioanal ada dalam alam pemikiran primitif yang terpatri dalam perjuangan antara baik buruk.
Teori psikionalistis ini menekankan pada sifat-sifat kepribadian yang tidak sidari sebagai hasil dari konflik masa kanak-kanak. Konflik itu diturunkan menjadi tiga komponen kepribadian yang terdiri atas Id, Ego, Superego.

ID
EGO
SUPEREGO
Dasar Dicapai Lewat Tujuan
Biologi
Pewarisan
Kesenangan
Psikologi
Penglaman
Kenyataan
Sosial
Sosialisasi
Kesempurnaan
Fungsi
Menginginkan hasil
Mengingikan perlindungan
Menginginkan penekanan
Kualitas Dari Kehiduapan Mental
Ketidaksadaran
Kesadaran
Ketidaksadaran
Proses
Pertama:
Perbuatan reflek
Halusinasi
Kedua:
Persepsi
Memori
Berfikir
Menilai  
Pengamatan:
Evaluasi
Sangsi
2.      Teori Sosial
Dari perspektif teori soasial, kepribadian dijelaskan dengan pola perilakau yang konsisten yang memperlihatkan hubungan orang-orang dengan situasi sosial. Dalam pandangan teori sosial, setiap orang berperilaku sesuai dengan tuntutan sosial. Penelitian teori sosial berhubungan dengan pemasaran telah dikembangkan oleh Cohen dalam Assael(1997) dalm skala compliance/ anggresiveness/ datachment (CAD).  Cohen menemukan bahwa sabun toilet, pencuci mulut, dan aspirin bayet adalah kategori produk unruk pemenuhan, sedangkan sejenis cologne dan lation, adalah mempresentasikan angresivitas.
3.      Teori Konsep Diri
Konsep diri berkaitan dengan kepribadian atau citra pribadi. Dalam pandangan teori konsep diri manusia mempunyai pandangan dan persentasi atas dirinya sendiri. Misalnya jika konsumen merasa sebagai orang yang modern dan merasa sukses, maka tindakan-tindakannya baik dalam perilaku sosial maupu dalam perilaku pembeliannya diusahkan untuk mencapai konsep diri yang dimilikinya.
Secara umum konsep diri diatur oleh dua prinsip, yaitu keinginan untuk mencapai konsistensi dan keinginan untuk miningkatakan harga diri. Pencapaian konsistensi berarti bahwa konsumen akan bertindak menurut konsep diri yang sebenarnya. Perilaku pembilan konsumen yang diarahkan untuk mencapai konsep diri, itulah yang disebut keinginan yang konsisten antara konsep diri dan perilakuannya.
4.      Teori Sifat/Ciri
Pendekatan teori ciri kepribadian berusaha mengklasifikasi menusia menurut karakteristik atau ciri-ciri dominan. Trait adalah setiap karakteristik yang berbeda dari yang satu dengan yang lainnya, dan ciri atau sifat itu relatif permanen dan konsisten. Teori trait ini berusaha menjelaskan serangakain kencenderungan sifat-sifat manusia.
Pendektan kepribadian dengan teori ini berusaha untuk mengkuantitatifkan karakteristik yang demikaian oleh seseorang. Misalnya orang dapat dibedakan bedasarkan drajat keramahtamahannya secara sosial. Di pendekatan teori kepribadian berdasarakan ciri-ciri kepribadian dan pengunaannya untuk pemasaran sering mengalamu kesulitan untuk memprediksi perilaku konsumen secara permanen. Beberapa penjelasan mengapa sering terjadi hasil yang sulit untuk dijadiakan dasar memahami perilaku konsumen adalah sebagi berikut:
1.      Banyak skala pengukuran yang tidak cukup valid dan reliabel.
2.      Tes kepribadian sering dikembangkan unutk populasi spesifik[4].
C.    Karakteristik Kepribadian Dan Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1.      Karakteristik Kepribadian
Dari definisi kepribadian dapat disimpulkan bahwa karakteristik kepribadian meliputi beberapa hal sebagai berikut:
a.       Kepribadian Mengambarkan Perbedaan Individu
Dalam kepribadian terdapat unsur-unsur unik yang tergabung menjadi satu dan membentuk konsisten. Konsisten kepribadian akan tercermin dari cara berfikir, berpendapat dan bertingkah laku. Masing-masing manusia memiliki konsisten kepribadian yang tidak sama. Beberapa manusia, bisa jadi memiliki kesamaan konsistensi kepribadian,  tetapi tidak sama persis.
b.      Kepribadian Menunjukkan Konsisten Yang Berlangsung Lama
Karakteristik manusia telah dibentuk sejak masih berada dalam kandungan sang ibu. Terutama kepribadian ibu akan menjadi stimulus pertama yang akan membentuk kepribadian anak, dan akan terus berlangsung hingga si anak beranjak dewasa. Lamanya waktu dalam pembentukan karakter inilah yang  menyebabkan kepribadian cenderung bersifat permanen dan sulit berubah.
Jika dilihat dari konsistensi kepribadian konsumen yang berlangsung lama, memang akan terasa sulit bagi produsen/ pemasar untuk mengubahnya jika produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan kepribadian konsumen. Maka produsen/ pemasar harus bisa mengali informasi untuk mengetahui dan mengidentifikasi karakteristik konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk. Selanjutnya informasi ini menjadi bahan untuk membuat komunikasi pemasaran secara kreatif/ inovatif sehingga bisa mempersuasif konsumen yang menjadi target pasar.
c.       Kepribadian Bisa Berubah
Meskipun kepribadian bersifat permanen dan konsisten, namun bukan berarti tidak bisa berubah. Hal  ini bisa jadi dikarenakan adanya perubahan motivasi, cita-cita, gaya hidup, pendapatan, lingkungan dan lain-lain yang mengharuskannya berubah.[5]
2.      Karakteristik Pribadi Yang Memengaruhi Perilaku Konsumen
Keputusan membeli dipengaruhi oleh kerakteristik pribadi seperti umur dan tahan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadia, dan konsep diri pembeli.
1.      Umur dan tahap daur hidup
Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli semasa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Dan tahap-tahap daur hidup keluarga tradisioanal meliputi bujangan dan pasangan muda dengan anak.
2.      Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pekerja kasar cenderung membelikan lebih banyak pakaian untuk bekerja, sedangan pekerjaan kantor membeili lebih banyak jas dan dasi.
3.      Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Jennifer Flores dapat memepertimbangkan membeili nikon yang mahal bila mempuyai pendapatan yang cukup untuk dibelajakan, tabungan, atau kemampuan meminjam.
4.      Kepribdaian
Setiap inidividu memiliki karakteristik sendiri yang unik, secara lebih jelas kepribadian ialah sebagai pola perilaku yang kosisten dan bertahan lama. Oleh karena itu, variabel kepribadian bersifat lebih dalan dari pada gaya hidup.
D.    Kepribadian Merek dan  Perilaku Konsumen
1.      Kepribadian Merek
Kepribadian merk merupakan kondisi di mana konsisten akan berusaha menghubungkan berbagai sifat atau karakteristik kepribadiannya dengan berbagai merk dan berbagai macam golongan produk.
a.       Kepribadian Produk dan Jenis Kelamin
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa tempat/wilayah, gender atau jenis kelamin bisa dikaitkan dengan produk tertentu. Misalnya, produk kopi, teh, rokok, minyak wangi dan pasta gigi dikaitkan dengan produk-produk maskulin. Sementara produk hand body , sabun mandi, shampo dan makanan ringan dikaitkan produk-produk feminine.
b.      Kepribadian dan Warna
Hasil riset juga menujukkan bahwa konsumen sering mengkaitkan antara produk dan jasa dengan warna tertentu. Hal ini bisa dijadikan dasar bagi pemasar, ketika mengiklankan produk/jasa harus memperhatikan dan mempertimbangkan pengunaan tertentu. Karena setiap produ harus memiliki identitas warna tertentu sesuai dengan harapan produsen/pemasar dalam mengarahkan konsumennya.
c.       Etnosentrisme Konsumen Sebagai Respon Terhadap Produk Luar
Orang yang etnosentris, cenderung berfikir subyektif. Konsumen etnosentris lebih memilih  mengunakan produk dalam negeri dan menolak mengunakan produk luar negeri. Sementara orang yang tidak etnosentris akan cenderung berpikir obyektif dalam mengunakan atau tidak mengunakan atau tidak mengunakan produk luar negeri. Tingkat etnosentisme konsumen di suatu wilayah negara berbeda satu dengan yang lain dan akan cepat berubah sesuai dengan perubahan pola pikir masyarakat.
2.      Kepribadian dan Perilaku Konsumen
Produsen/pemasar harus berusaha mengetahui kepribadian konsumen dan pengaruhnya terhadap perilaku konsumsi. Pemahaman tersebut sangat penting agar pemasaran dari produk yang ditawarkan sesuai dengan kondisi kepribadian konsumen. Dan harapanya, konsumen akan menilai produk/jasa sebagai sesuatu yang cocok dengan kepribadiannya sehingga konsumen akan membeli dan menggunakannya.
a.       Kepribadian Ciri Inovatif Konsumen
Kepribadian ciri inovatif konsumen adalah menggambarkan tingkat penerimaan konsumen terhadap produk-produk atau jasa baru. Pemasar ingin mengetahui bagaimana produk-produk atau jasa baru bisa diterima oleh konsumen. Konsumen memiliki derajat keiginan yang berbeda dalam mencoba hal-hal baru. Salah satu instrumen untuk mengukur inovaf konsumen adalah dengan memberikan sejumlah pertanyaan pada konsumen tetap penerimaannya terhadap produk/jasa baru tersebut. Setiap jawaban konsumen akan diberikan skala untuk mengukur tingkat penerimaan.
b.        Dogmatisme
Dogmatisme adalah sebuah kepribadian ciri yang mengukur tingkat kekakuan sesseorang dalam menerima segala sesuatu yang tidak dikenal atau menerima informasi yang bertentangan dengan kepercayaan yang dimiliki. Konsumen yang memiliki tingkat dogmatisme yang tinggi akan menerima segala sesuatu yang tidak dikenal dengan perasaan curiga, tidak yakin dan merasa tidak menyenangkan. Konsumen yang memiliki derajat dogmatisme  yang rendah akan menyukai produk-produk baru yang lebih inovatif. Sedangkan konsumen dengan derajat dogmatisme yang tinggi cenderung memilih merek yang sudah terkenal.
c.         Karakter Sosial
Karakter sosial adalah salah satu kepribadian ciri lainnya. Kepribadian ciri dari karakter sosial akan mengidentifikasi dan membagi individu ke dalam berbagai jenis sosial budaya yang berbeda. Karakter sosial merupakan kepribadian ciri yang memiliki arti sebagai  inner directedness sampai dengan kepada other directedness.[6]



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Personality/ kepribadian merupakan keseluruhan dari tata cara seseorang beraksi, bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain. Secara umum, kepribadian seseorang ditentukan oleh tiga hal yang saling mendukung satu sama lain, dan merupakan satu kesatuan, yaitu generik atau keturunan, lingkungan dan situasi tertantu.
Teori kepribadian perilaku konsumen meliputi beberapa teori, yaitu:
a.          Teori Psikoanalis
b.          Teori Sosial
c.          Teori Konsep Diri
d.         Teori Sifat/Ciri
Karakteristik Kepribadian dikemuakakan sebagai berikut:
a.       Kepribadian Mengambarkan Perbedaan Individu.
b.      Kepribadian Menunjukkan Konsisten Yang Berlangsung lama. 
c.       Kepribadian Bisa Berubah.
Keputusan membeli dipengaruhi oleh Karakteristik Pribadi seperti Umur dan tahap daur hidup, Pekerjaan, Situasi Ekonomi, Kepribdaian.
Kepribadian merek merupakan kondisi dimana konsumen akan berusaha menghubungkan sebagai sifat atau karakteristik kepribadiannya dengan berbagai merk dan berbagai macam golongan produk. Di pemasar berusaha mengetahui keribadian konsumen dan pengaruhnya terhadap perilaku konsumsi.








DAFTAR PUSTAKA
Ekawati Rahayu Ningsih, Perilaku Konsumen,Kudus:Nora Media Enterise,2013.
Nugroho J.Setiadi, Perilaku Konsumen: Perspektif Konterporer Pada Motif, Tujuan, dan Keingina  Konsumen, Jakarta: Prenada Media Group,2010.
Ujang Sumar, Perilaku Konsumen:Teori dan penerapanya dalam pemasaran, Cat.1 Ed.2, Bogor:Ghalia Indonesia,2011.



[1] Ekawati Rahayu Ningsih, Perilaku Konsumen,Kudus:Nora Media Enterise,2013, hlm.52-53.
[2] Nugroho J.Setiadi, Perilaku Konsumen: Perspektif Konterporer Pada Motif, Tujuan, dan Keingina  Konsumen, Jakarta: Prenada Media Group,2010, hlm.66-75.
[3] Ibid., hlm.61-62.
[4] Ibid., hlm. 66.
[5] Ujang Sumar, Perilaku Konsumen:Teori dan penerapanya dalam pemasaran, Cat.1 Ed.2, Bogor:Ghalia Indonesia,2011, hlm.38-39. 
[6] Ekawati  Rahayu Ningsih, Op.Cit., hlm. 63-67.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar