Senin, 08 Mei 2017

MAKALAH



RENCANA BISNIS


MakalahIniDisusunGunaMemenuhiTugas
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen pengampu : Bu Ratna Yulia Wijayanti SE, MM.
Kelas ES-G / V


DisusunOleh :
Kelompok9
1.      Andrea Novilianes H.             (1420210238)
2.      Septiana Rini                           (1420210239)
3.      Siti Rahmawati                       (1420210240)
4.      Mu’arifah                                (1420210241)



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Banyak wirausahawan lebih suka langsung meluncurkan perusahaan dan melihat apa yang terjadi daripada menginvestasikan waktu dan tenganaganya untuk menentukan dan meneliti target pasar, menentukan strategi dan merencanakan keuangannya. Wirausahawan sering merasa bahwa proses penyusunan rencana bisnis menjadi hal yang membosankan dan tak berguna. Kecenderungan mereka adalah langsung memulai bisnis, mencoba beberapa pendekatan, dan melihat mana yang berhasil. Menyusun sebuah rencana  memang merupakan sebuah kerja keras, namun demikian, itu merupakan kerja keras yang banyak memberikan manaat. Para wirausahawan yang menginvestasikan waktu da tenaga mereka untuk menyusun rencana bisnis akan lebih siap menghadapi lingkungan yang tidak ramah tempat perusahaan mereka bersaing., dibandingkan dengan para wirausahawan yang tidak memiliki rencana bisnis. Meskipun menyusun rencana bisnis tidak menjamin kesuksesan, rencana bisnis ini akan meningkatkan peluang untuk meraih kesuksesan dalam bisnis bagi para wirausahawan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Rencana Bisnis?
2.      Apa Fungsi, Manfaat dari Rencana Bisnis?
3.      Apa saja komponen dari Rencana Bisnis?
4.      Bagaimana memulai suatu bisnis?
5.      Apa saja faktor yang menyebabkan kegagalan dalam rencana bisnis?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Rencana Bisnis
Rencana bisnis adalah suatu dokumen tertulis yang mengganbarkan secara sistematis suatu usaha yang diusulkan mengenai yang berisi rincian kegiatan operasi dan rencana keuangan, peluang dan strategi pemasaran serta keterampilan dn kemampuan manajer. Rencana bisnis biasanya digunakan oleh wirausaha yang sedang mencari calon investor atau penanam modal untuk menyampaikan visi mereka kepada calon investor atau penanam modal. Rencana bisnis juga sering kali digunakan oleh perusahaan untuk menarik karyawan penting, prospek bisnis baru, berhubungan dengan pemasok barang atau jasa.
Setelah ide untuk memulai usaha muncul, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan usaha. Menurut Peggy Lambing (2000 : 131), perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis (blue-print) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, perincian financial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolanya. [1]

B.     Fungsi dan Manfaat Rencana Bisnis
Perencanaan usaha sebagai persiapan awal memiliki fungsi penting, yaitu mencakup hal-hal sebagai berikut.
a.   Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajeman usaha. 
b.   Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.


Rencana bisnis memberikan manfaat sebagai berikut.
Bagi interpreneur.
1.      Menguraikan waktu, usaha, riset, dan disiplin yang dibutuhkan untuk bisnis tersebut.
2.      Bebagai analisis menempatkan interpreneur untyk teliti dan berhati-hati.
3.      Membantu mengembangkan dan menentukan strategi opersi dan hasil yang diharapkan.
4.      Menyediakan benchmark.
5.      Sebagai alat komunikasi untuk investor.

Bagi pemilik dana
1.      Menguraikan potensi pasar dan rencana untuk mengamankan pasar.
2.      Mengilistrasikan kemampuan untuk memenuhi kewajiban.
3.      Mengidentifikasi resiko kritis dan peristiwa krusial serta renacana kontigensi.
4.      Menyediakan informasi untuk evaluasi bisnis dan keuangan.
5.      Paduan untuk menilai kemampuan perancnaan dan manajerial interpreneur.[2]

C.    Komponen Dalam Rencana Bisnis
1.      Ulasan Deskripsi Bisnis
Sebelum menjalan usaha seseorang harus mengetahui secara singkat bidang usaha pa yang akan dijalankan. Tulis potensi barang atau jasa pada saat ini dan kemungkinannya di masa depan. Berikan informasi peluang pasarnya serta perkembangan prodak untuk bisa bertahan dan menysuaikan dengan pasar yang ada.
2.      Strategi Pemasaran
Pemasaran ialah kegian meneliti kebutuhan dan keingan konsumen, menghasilakan barang atau jasa, menetukan harga, mempromosiakan, dan mendistribusikan barang dan jasa. Prinsip pemasaran adalah menciptakan nilai bagi pelangan, keunggulan bersaing dan focus pemasaran.
Setelah memahami perncanaan usaha, langkah selanjutnya adalah mempelajari dan melatih bagaiman barang dan jasa yang dihasilkan itu di distribusikan atau dipasarkan. Sesaui dengan definisi pemasaran, yaitu kegian meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen ( probel search ) menghasilkan barang dan jasa sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen (product), menentukan tingkat harga (price), mempromosikannya agar produk dikenal konsumen (promotion), dan mendistribusikan produk ketempat konsumen (place), maka tujuan pemasaran adalah bagimana agar barang dan jasa yang dihasilkan disukai dibutuhkan dan dibeli konsumen. Pemasaran harus diawalai dengan riset pemasaran, yaitu untuk meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Sesuai dengan tujuan pemasaran, maka inti pemasaran adalah penciptaan nialai yang lebih tinggi bagi konsumen dari pada nilai yang diciptakan oleh pihak pesaing. Strategi usaha yang cocok dengan konsep tersebut adalah memproduksi barang dan jasa.[3]
Prinsip dasar pemasaran, yaitu menciptakan nilai bagi langanan (customer velue), keungulan bersaing ( competitive advantages ), dan focus pemasaran . tujuan pemasarabn bukan mendapatkan langganan, akan tetapi memperbaiki situasi bersaing. Dalam konteks ini, wirausahawan harus mampu memproduksi barang dan jasa dengan mutu yang lebih baik, hatga yang lebih murah dan penyerahan yang lebih cepat dari pesaing.
3.      Analisa pesaing
Analisa pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatan pesaing dan kelemahan pesaing kemudian mencari strategi untuk memasarkan produk barang atau jasa dengan cara yang berbeda dengan pesaing.
4.      Rencana Operasinal dan Manajemen
Rencana operasional dan manajeman dibuat untuk menjelaskan bagaimana usaha akan berjalan. Rencana operasional berfokus pada kebutuhan logistik perusahaaan, misalnya, bermacam tugas dan tanggung jawab tim manajemen bagaimana prosedur penugasan antar defisi dalam perusahaan serta kebutuhan anggaran dan pengeluaran dalam operasional perusahaan.
5.      Pembiayaan
Faktor pembiayaan menkadi unsure penting dalam sebuah rencana bisnis. Darimana sumber dana berasal, bagaimana mengatur anggaran efisien namun tetap dapat mengoperasikab seluruh divisi dalam perusahaan agar berjalan lancer.
6.      Kesimpulan usaha
Kesimpulan dari seluruh kerangka bisnis plan. Dapat menampilkan jadwal waktu tiap komponen yang akan dilakukan, perkiraan waktunya dan hal-hal yang penting lainnya yang ajan mendukung segala aktivitas dalam memulai usaha.
Menurut Zimmerer (1993:331) ada beberapa unsur yang harus ada dalam perencanaan usaha, yaitu meliputi hal-hal berikut.
1.      Ringkasan Pelaksanaan
2.      Profil Usaha
3.      Strategi Usaha
4.      Produk dan Jasa
5.      Strategi Pemasaran
6.      Analisis Pesaing
7.      Ringkasan Karyawan dan Pemilik
8.      Rencana Operasional
9.      Data Finansial
10.  Proposal/ Usul Pinjaman
11.  Jadwal Operasional
Sementara itu, menurut Peggy Lambing (2000:131), perencanaan bisnis memuat sejumlah topic, yang meliputi hal-hal berikut.
1.      Ringkasan eksekutif (eksecutive summary)
2.      Pernyataan misi (misition statement)
3.      Lingkungan usaha (bisnis environment)
4.      Perencanaan pemasaran (marketing plan)
5.      Tim manajemen (manajemen team)
6.      Data financial (financial data)
7.      Aspek-aspek legal (legal consideration)
8.      Jaminan asuransi (insurance requirements)
9.      Oranng-orang penting (key person)
10.  Pemasok (supplier)
11.  Resiko (risk)
Ringkasan eksekutif (executive summary), menjelaskan tentang :
a)      Maksud usaha
b)      Usulan financial
c)      Permintaan data
d)     Cara menggunakan dana dan cara pembayaran kembali pinjaman.[4]
D.    Cara Memulai Sebuah Bisnis
Dari hasil penelitian di lapangan terdapat beragam cara dan sebab untuk memulai usaha. Ada lima sebab atau cara seseorang untuk memulai merintis usahanya , yaitu:
1.      Faktor keluarga pengusaha
2.      Sengaja terjun menjadi pengusaha
3.      Kerja sampingan (iseng)
4.      Coba-coba
5.      Terpaksa
Pengusaha yang memulai usaha karena faktor keluarga cukup banyak ditemui. Artinya, seseorang memulai usaha karena keluarga mereka sudah memiliki usaha sebelumnya. Orang tua atau saudara pengusaha tersebut menganjurkan keluarga lainnya untuk membuka usaha sendiri. Keluarga sengaja mengader anggota keluarga lain untuk meneruskan usaha atau membuka cabang atau usaha baru. Dengan demikian, mulai dari modal, suplai bahan-bahan, sampai manajemen sang pengusaha pemula tinggal mengikuti yang sudah ada. Kesuksesan usaha seperti ini cukup banyak terjadi di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.
Sengaja terjun menjadi pengusaha, artinya seseorang dengan sengaja mendirikan usaha. Biasanya mereka belajar dari kesuksesan orang lain. Mereka mengikuti contoh dari pengusaha yang ada dengan mencari modal atau bermitra dengan orang lain. Modal ini biasanya dilakukan oleh mereka yang berstatus pegawai, namun memiliki naluri bisnis. Tidak sedikit modal seperti ini mencapai kesuksesan dan kegagalan orang lain menjadi tuntutan dan pedoman pengusaha ini dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Faktor berikutnya adalah melakukan usaha dengan tidak disengaja, biasanya dilakukan secara iseng. Ini sering disebut sebagai usaha sampingan atau tambahan kegiatan. Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang mencoba menjual atau memroduksi sesuatu skala kecil untuk mengisi waktu luang. Akan tetapi, usaha ini ternyata terus meningkat. Meningkatnya pesanan atau permintaan ini terus pula direspon oleh pemilik dengan menambah modal dan kapasitas produksinya. Maka, kegiatan yang semula dilakukan hanya untuk mengisi waktu senggang menjadi kegiatan yang memberikan hasil yang luar biasa.
Memulai usaha dengan cara coba-coba cukup banyak dilakukan dan juga menuai kesuksesan. Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang belum memiliki pengalaman, mereka yang kesulitan mencari pekerjaan, atau mereka yang baru terkena pemutusan hubungan kerja. Namun demikian, tidak sedikit usaha yang diawali dengan coba-coba ini yang mencapai kesuksesan.
Faktor usaha karena terpaksa memang jarang terjadi, namun berdasarkan hasil penelitian ternyata ada beberapa wirausahawan yang berhasil karena keterpaksaan. Mereka biasanya membuka usaha karena kehilangan pekerjaan atau menganggur.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai usaha, baik secara berkelompok maupun perorangan. Cara memulai usaha yang lazim dilakukan adalah sebagai berikut:
1.         Mendirikan usaha
Artinya, seseorang memulai usaha dengan mendirikan perusahaan yang baru. Dalam hal ini yang harus dilakukan adalah mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan badan usaha, mulai dari akte notaris sampai kepengadilan negeri, kemudian mengurus izin-izin yang yang dibutuhkan. Disamping itu, tugas lain adalah mencari lokasi yang tepat dan menyediakan peralatan atau mesin yang sesuai dengan usahanya.
2.         Membeli perusahaan
usaha ini dilakukan dengan cara membeli perusahaan yang sudah ada atau sudah berjalan sebelumnya. Pembelian usaha dapat dilakukan terhadap perusahaan yang sedang berjalan atau perusahaan yang tidak aktif, tetapi masih memiliki badan usaha . pembelian meliputi saham berikut aset perusahaan yang dimiliki.
3.         Kerja sama manajemen dengan sistem waralaba model ini dikembangkan dengan memakai nama dan manajemen perusahaan lain. Perusahaan pemilik nama disebut sebagai perusahaan induk dan perusahaan yang menggunakan disebut francise. Dukungan manajemen yang diberikan oleh franchisor berupa:
-           Pemilihan lokasi usaha
-           Bentuk bangunan
-           Layout gedung dan ruangan
-           Peralatan yang diperlukan
-           Pemilihan karyawan
-           Penentuan atau penyediaan bahan baku atau produksi dan,
-           Iklan bersama
Cara seperti ini sudah dilakukan oleh McDonald, Indomart, rumah makan sederhana, dan lain-lain.
4.         Mengmbangkan usaha yang sudah ada
Artinya, pengusaha melakukan pengembangan atas usaha yang sudah ada sebelumnya, baik pengembangan berupa cabang ataupun penambahan kapasitas yang lebih besar. Biasanya kegiatan seperti ini dilakukan perusahaan keluarga.[5]
E.     Faktor-Faktor Kegagalan Bisnis
Seperti sudah dikemukakan sebelumnya, meskipun sudah dilakukan penelitian secara cermat, setiap bisnis atau usaha tidak dijamin seratus oersen akan berhsil. Adanya hal yang menyababkan usaha tersebut mengalami kegagalan. Kegagalan ini dapat terjadi karena kesalahan melakukan perhitungan sampai pada faktor-faktor yang memang tidak dapat dikendalika manusia. Pada akhirnya kegagalan ini akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
Secara umum faktor-faktor yag menyebabkan kegagalan terhadap hasil yang dicapai meskipun telah dilakuakan studi dan perhitungan secara benar dan sempurna adalah sebagai berikut:
1.      Data dan informasi tidak lengkap
Pada saat melakukan perenacanaan data dan informasi yang disajikan kurang lengkap sehinga hal-hal yang seharusnya menjadi penilaian tidak ada. Oelah karena itu, sebelum usah dijalankan, sebaiknya kumpulkan data dan informasi selengkapanya, melalui berbagai sumber yang dapat dipercaya kebenaran datanya.
2.      Salah perhitungan
Kegagalan dapat pula terjadi karna salah melakukan perhitungan. Misalnya : rumus atau cara perhitungan yang digunakan salah sehingga hasil yang dikeluarkan tidak akurat. Dalam hal ini perlu pertimbangan untuk menyediakan tenaga ahli yang handal dibidangnya.
3.      Pelaksanaan pekerjaaan salah
Para pelaksana usaha (manajemen) dilapangan sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan melakukan usaha tersebut. Jika para pelaksana dilapangan tidak mengerjakan usaha secara benar atau tidak sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan, kemungkinan usaha tersbut gagal sangat besar,
4.      Kondisi lingkungan
Kegagalan lainnnya disebabkan oleh adanya unssur-unsur yang tidak dapat kita kendalikan. Artinya pada saat melekukan penelitian dan pengkuran semuanya sudah selesai dengan tepat dan benar, namun dalam perjalanan terjadi perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan tersebut misalnya perubahan ekonomi, polytik, hukum, social dan perubahan perilaku masyarakat atau karena bencana alam.
5.      Unsur sengaja
Kegagalan sangat fatal disebabkan oleh adanya faktor kesengajaan untuk berbuat kesalahan. Artinya, karyawan sengaja membuat kesalahan yang tidak sesuia dengan kondisi yang disebenarnya dengan berbagai sebab.[6]






















STUDI KASUS

Pendirian Usaha
Nama Usaha                                        : Creativitation
Bidang Usaha                                      : Perdagangan dan jasa perorangan
Jenis Usaha                                           : penjualan undangan  kreatif dalam bentuk kartu, souvenir, dan video.
Inspirasi usaha                                      : banyknya kartun undangan yang mahal tapi tidak dapat ada                                                                 manfaatnya
Tempat usaha                                       : Rumah pribadi
Perlengkapan                                       : Alat tulis kantor, Creatif Foam, Hiasan.
Mesin Produksi                                   : ( Percetakan di subcont ke percetakan terpeercaya, murah dan berkualiatas)
Pegawai                                                                : pegawai tetap (2-3 orang)
Legalitas usaha                                    : Non Formal
Srategi Promosi                                   : membagikan kartu ucpan sederhana dan kata motivasi di tempat umum ( kereta, busway, kampus, dan perkantoran) dengan tertulis contact person
Webset                                                  : mengunakan blog pribadi untuk menampilkan contoh-contoh invitation cards dan video.


Kekuatan yang dimiliki antara lain:
1.              Menjual kekereatifan dengan harga murah.
2.              Dapat meminimalissirkan budget suatu acara dapat membuat undangan yang juga berupa souvenir.
3.              Untuk lebih hemat biaya, juga menyediakan undangan dalam bentuk  video yang dapat diungah  dimedia seperti iklan.
4.              Acara yang dibuat dapat terkenang oleh para tamu karena ide kreatif yang antimaenstream.
5.              Mengurangi global warming karena kebanyakan undangan dibuat dari kertas yang kemudian dibuang begitu saja.
6.              Keuntungan besar karena pegawai hanya sedikit dan tidak mengeluarkan  biaya untuk maintenance alat produsi.
7.              Pasarnya adlah teman-teman sebaya dan lingkungan sekitar tidak perlu berussaha menembus pasar di kalangan muda.
Kemlemahan :
1.              Kesulitan mendapatakan ide terus menerus menghasilakan karya kratif dan inovatif.
2.              Karena modal terbatas, percetakan tidak dilakuakan sendiri sehingga menambah cost untuk melakuakan percetakan ke tmapat lain.
3.              Dibutuhkan banya informasi tentag temapat perancanaan termurah dan berkualiatas dan tempat penjualan bahan kreatif termuarah
4.              Ide usaha baru sehingga masih belum mendapat pasar baru karena tiadak sesuai dengan budaya dan kebiasaan di Indonesia.
5.              Kurang pengalaman dalam bidang usaha ini.
6.              Lemahnya kendali keuangan segala sesuatu masih dilakukan sendiri.



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1.      Rencana bisnis adalah suatu dokumen tertulis yang mengganbarkan secara sistematis suatu usaha yang diusulkan mengenai yang berisi rincian kegiatan operasi dan rencana keuangan, peluang dan strategi pemasaran serta keterampilan dn kemampuan manajer.
2.      Fungsi rencana bisnis: Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajeman usaha, Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar. Manfaat rencana bisnis bagi entrepreneur adalah menguraikan waktu, usaha, riset dan disiplin yang dibutuhkan untuk bisnis. Bagi pemilik dana adalah menguraikan potensi pasar dan rencana pasar.
3.      Komponen rencana bisnis meliputi ulasan deskripsi bisnis, strategi pasar, analisa pesaing, rencana desain, dan pengembangan, pembiayaan, kesimpulan usaha.
4.      Ada lima sebab atau cara seseorang untuk memulai merintis usahanya , yaitu Faktor keluarga pengusaha, Sengaja terjun menjadi pengusaha, Kerja sampingan (iseng), Coba-coba, Terpaksa.
5.      Secara umum faktor-faktor yag menyebabkan kegagalan bisnis terdiri dari: Data dan informasi tidak lengkap, Salah perhitungan, Pelaksanaan pekerjaaan salah, Kondisi lingkungan, Unsur sengaja.




DAFTAR PUSTAKA
Hildamataharisenja.blogspot.com/2015/10/makalah-kewirausahaan-rencana-bisnis.html?m=1 diakses pada tanggal 5 November 2016 pukul 18.45.
Kasmir, kewirausahaan, , Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2013
Suryana, kewirausahaan, , Jakarta: Salemba Empat,2013
                                                                                                                                          


[1] Suryana, kewirausahaan, 2013, Jakarta: Salemba Empat, hlm. 192
[2] Hildamataharisenja.blogspot.com/2015/10/makalah-kewirausahaan-rencana-bisnis.html?m=1 diakses pada tanggal 5 November 2016 pukul 18.45.

[3] Suryana, kewirausahaan, 2013, Jakarta: Salemba Empat, hlm. 198-199
[4] Ibid, hlm. 192-193
[5] Kasmir, kewirausahaan, 2013, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hlm. 38-41
[6] Ibid, hlm. 58-60