Senin, 08 Oktober 2018




“SUKU BUNGA”
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan

                                                                                                                                                           


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Semakin banyaknya jasa keuangan perbankkan di negara Indonesia, seharusnya diimbangi dengan pengetahuan tentang suku bunga. Namun banyak orang yang kurang paham mengenai tingkat dan perilaku suku bunga, bahkan pengertian dari suku bungapun ada yang belum tahu sama sekali. Di sini kami mencoba memaparkan beberapa penjelasan tentang suku bunga.
Bunga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar oleh bank atau nasabah sebagai balas jasa atas transaksi antara bank dan nasabah. Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang senastiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas dan mempengaruhi secara langsung kehidupan masyarakat keseharian dan mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian suatu negara.

B.     Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana pengertian suku bunga dan apa saja macam-macamnya?
2.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga?
3.      Apa saja komponen-komponen dalam menentukan bunga kredit?
4.      Apa saja jenis-jenis pembebanan suku bunga kredit?


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Suku Bunga
Suku bunga adalah harga yang dibayar peminjam (debitur) kepada pihak yang meminjamkan (kreditur) untuk pemakaian sumber daya selama interval waktu tertentu.[1]
Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya yaitu:
1.      Bunga simpanan
Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank.Bunga simpanan merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya.Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan atau bunga deposito.[2]
Besarnya suku bunga tabungan,  seperti halnya simpanan lainnya, ditetepkan oleh Rapat ALCO setiap periode tertentu yang dengan perkembangan pasar dan kebutuhan dana bank ysng bersangkuatan. Sedangkan perhitungan bunga tabungan ditetapkan oleh masing-masing bank, yaitu sebagai berikut :
a.       Berdasarakan saldo harian
Bunga yang akan diterima oleh penabung setiap bulan dirumuskan sebagai berikut:
Bunga =
Rumus tersebut dipergunakan untuk menghitung bunga hari, hal ini harus dilakukan karena saldo setiap hari selalu berubah. Sedangkan untuk mengetahui hasil penghitungan dalam sebulan tinggal menjumlahkan perhitungan-perhitungan harian dalam satu bulan.
b.      Berdasarakan rata-rata saldo harian
Bunga yang akan diterima oleh penabung setiap bulan dirumuskan sebagi berikut:

Bunga =
     
Hari bunga yang dimaksud adalah hari-hari di mana saldo tersebut mendapatkan bunga atau mengendap di bank.[3]
2.      Bunga pinjaman
Adalah bunga yang diberikan  kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai contoh bunga kredit.[4]
Bunga kredit merupakan sumber pendapatan tebesar bank, serta mempunyai peranan penting dalam penentuan profitabilitas kegiatan pemberian kredit. Di lain pihak, suku bunga kredit merupakan salah satu satu sarana bank untuk memenangkan persaingan di pasar. Oleh karena itu penentuan suku bunga kredit, harus dilakukan secara berhati-hati.[5]

B.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga
Besar kecilnya suku bunga simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik bunga simpanan maupun pinjaman saling mempengaruhi, disamping pengaruh faktor-faktor lainnya, seperti jaminan, jangka waktu, kebijakan pemerintah dan target laba.


Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga secara garis besar sebagai berikut:
1.      Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana (simpanan sedikit), sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Dengan meningkatnya suku bunga simpanan akan menarik nasabah untuk menyimpan uang di bank. Dengan demikian kebutuhan dana dapat dipenuhi. Sebaliknya jika bank kelebihan dana, di mana simpanan banyak akan tetapi permohonan kredit sedikit, maka bank akan menurunkan bunga simpanan sehingga mengurangi minat nasabah untuk menyimpan. Atau dengan cara menurunkan juga bunga kredit sehingga permohonan kredit meningkat.
2.      Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti, jika untuk bunga simpanan rata-rata 16% per tahun, maka jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikkan di atas bunga pesaing misalnya 17% per tahun. Namun sebaliknya, untuk bunga pinjaman kita harus berada di bawah bunga pesaing.
3.      Kebijaksanaan pemerintah
Dalam kondisi tertentu pemerintah dapat menentukan batas maksimal atau minimal suku bunga, baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman.Dengan ketentuan batas minimal atau maksimal bunga simpanan maupun bunga pinjaman bank tidak boleh melebihi batas yang sudah ditetapkan pemerintah.
4.      Target laba yang diinginkan
Target laba yang diinginkan, merupakan besarnya keuntungan yang diinginkan oleh bank.Jika laba yang diinginkan besar, maka bunga pinjaman ikut besar dan demikian pula sebaliknya.Oleh karena itu pihak bank harus hati-hati dalam menentukan persentase laba atau keuntungan yang diinginkan.
5.      Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan risiko dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relatif lebih rendah.
6.      Kualitas jaminan
Semakin likuid jamian yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh dengan jaminan sertifikat deposito bunga pinjaman akan lebih rendah jika dibandingkan dengan jaminan sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan ini adalah dalam hal pencairan jaminan apabila kredit yang diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid seperti sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah.
7.      Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kreit macet dimasa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
8.      Produk yang kompetitif
Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku dipasaran.Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. Hal ini disebabkan tingkat pengembalian kredit terjamin, karena produk yang dibiayai laku di pasaran.
9.      Hubungan bank
Biasanya bank menggolongkan nasabahnya menjadi dua yaitu nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifn serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank.Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan bank, sehingga dalam penentuan suku bunganyapun berbeda dengan nasabah biasa.
10.  Jaminan pihak ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada bank untuk menanggung segala resiko yang dibebankan kepada penerima kredit. Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, sehingga bunga yang dibebankanpun juga berbeda. Demikian juga sebaliknya jika penjamin pihak ketiganya kurang bonafid atau tidak dapat dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankkan.[6]

C.     Komponen-komponen dalam Menentukan Bunga Kredit
Khusus untuk menetukan besar kecilnya suku bunga kredit yang akan diberikan kepada para debitur terdapat beberapa komponen yang mempengaruhi. Diantaranya adalah:
1.      Total biaya dana (Cost of Fund)
Merupakan total bunga yang dikeluakan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito. Total biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan. Semakin besar bunga yang dibebankan terhadap bunga simpanan maka semakin tinggi pula biaya dananya demikian pula sebaliknya. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve Requirement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu sebesar 5%.


2.      Biaya operasi
Dalam melakukan setiap kegiatan, setiap bank membutuhkan berbagai sarana dan prasarana baik berupa manusia maupun alat. Penggunaan sarana dan prasarana ini memerlukan sejumlah biaya yang harus ditanggung bank sebagai baya operasi.Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan operasinya. Biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan dan lain-lain.
3.      Cadangan risiko kredit macet
Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan, hal ini disebabkan setiap kredit yang diberikan pastimengandung suatu risiko tidak terbayar. Resiko ini dapat timbul baiksengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu pihak bank perlu membebankan sejumlah presentasi tertentu terhadap kredit yang disalurkan.
4.      Laba yang diinginkan
Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba yang maksimal. Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting, menginat penetn besarnya laba sangat mempengaruhi besarnya bunga kredit. Dalam hal ini biasanya bank disamping melihat kondisi pesaing juga melihat kondisi nasabah apakah nasabah utama atau bukan dan juga melihat sector-sektor yang dibiayai, misalnya jika proyek pemerintah atau untuk pengusaha atau rakyat kecil maka labanyapun berbeda dengan yang komersil.
5.      Pajak
Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.[7]




D.    Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga
Pembebanan besarnya suku bunga kredit dibedakan kepada jenis kreditnya. Pembebanan disini maksudnya metode perhitungan bunga yang akan digunakan, sehingga mempengaruhi jumlah bunga yang akan dibayar. Jumlah bunga yang dibayar akan mempengaruhi jumlah angsuran perbulannya. Dimana jumlah angsuran terdiri dari hutang atau pokok pinjaman dan bunga.
Metode pembebanan bunga yang dimaksud adalah sebagi berikut:
1.      Sliding rate
Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya, sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Akan tetapi pembayaran pokok pinjaman setiap bulan sama. Cicilan nasabah (pokok pinjaman ditambah bunga) otomatis dari bulan ke bulan semakin menurun. Jenis Sliding rate biasanya diberikan kepada sector produktif, dengan maksud si nasabah merasa tidak terbebani terhadap pinjamannya.
2.      Flate rate
Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula pokok pinjaman setiap bulan juga dibaya sama, sehingga cicilan setiap bulan sama hingga kredit tersebut lunas. Jenis ini diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif seperti pembelian rumah, mobil, dll.
3.      Floating rate
Jenis ini membebankan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada di pasar uang, sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar uang pada bulan tersebut.Jumlah bunga yang dibayarkan dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari bulan yang bersangkutan. Pada akhirnya hal ini juga berpengaruh terhadap cicilannya setiap bulan.[8]

Contoh Dan Penyelesaian Soal Pembebanan Suku Bunga
PT. SUNGAILIAT telah memperoleh persetujuan fasilitas kredit dari Bank Marras senilai Rp 60.000.000,-. Jangka waktu kredit adalah 1 tahun (12 bulan).Bunga dibebankan sebesar 24% setahun. Disamping itu PT. SUNGAILIAT juga dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 350.000,-. Kredit tersebut dapat langsung ditarik sekaligus dari rekening gironya.[9]
Pertanyaan:
Hitunglah dengan menggunakan metode flat rate dan sliding rate jumlah angsuran setiap bulan!
1.      Dengan metode flat rate
a.       Menghitung pokok pinjaman (PJ) tiap bulan

b.      Menghitung bunga (BG)
c.       Angsuran tiap bulan
Pokok Pinjaman
Rp 5.000.000,-
Bunga
Rp 1.200.000,-
Jumlah Angsuran
Rp 6.200.000,-

2.      Dengan metodesliding rate

a.       Angsuran bulan ke 1 adalah
Pokok pinjaman
Rp 5.000.000
Bunga =
Rp 1.200.000
Jumlah angsuran
Rp 6.200.000

b.      Angsuran bulan ke 2 adalah
Pokok pinjaman
Rp 5.000.000
Bunga =
Rp 1.100.000
Jumlah angsuran
Rp 6.100.000


c.       Dan seterusnya sampai angsuran ke 12..

Jumlah total pembayaran bunga dengan kedua metode di atas adalah sebagai berikut :[10]
-         Dengan metode flat rate adalah                        Rp14.400.000
-         Dengan metode sliding rate adalah                   Rp  7.800.000 
Selisih                                                               Rp  6.600.000


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:
Suku bunga adalah harga yang dibayar peminjam (debitur) kepada pihak yang meminjamkan (kreditur) untuk pemakaian sumber daya selama interval waktu tertentu. Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya yaitu: (1) Bunga simpanan, (2) Bunga pinjaman. Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi bank.
Adapun Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga secara garis besar sebagai berikut: Kebutuhan dana, Persaingan, Kebijaksanaan pemerintah, Target laba yang diinginkan, Jangka waktu, Kualitas jaminan, Reputasi perusahaan, Produk yang kompetitif, Hubungan bank, Jaminan pihak ketiga.
Khusus untuk menetukan besar kecilnya suku bunga kredit yang akan diberikan kepada para debitur terdapat beberapa komponen yang mempengaruhi. Diantaranya adalah Total biaya dana (Cost of Fund), Biaya operasi, Cadangan risiko kredit macet, Laba yang diinginkan, dan Pajak.
Pembebanan besarnya suku bunga kredit dibedakan kepada jenis kreditnya. Metode pembebanan bunga yang dimaksud adalah sebagi berikut: Sliding rate, Flate rate, dan Floating rate.


DAFTAR PUSTAKA

Fabozzi, Frank J. et. al. 1999. Pasar dan Lembaga Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Kasmir. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
            . 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suhardjono, Mudrajat Kuncoro. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Sutojo, Siswanto. 1997. Manajemen Terapan Bank. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.







[1]Frank J. Fabozzi, et. al, Pasar dan Lembaga Keuangan, (Jakarta: Salemba Empat, 1999), hlm. 204.
[2]Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 114.
[3]Mudrajat Kuncoro Suhardjono, Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2002), hlm. 209-211.
[4]Kasmir, Op.Cit., hlm. 114.
[5]Siswanto Sutojo, Manajemen Terapan Bank, (Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1997), hlm.
[6]Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 134-137.
[7]Kasmir, Op.Cit., hlm. 117-118.
[8]Ibid., hlm. 119-120.
[9]Ibid., hlm. 120-121.
[10]Ibid., hlm. 124.